Iklan Google

Sabtu, 27 Juni 2015

Kenapa Kita harus berhenti menonton video dewasa film biru

Video dewasa memang tak akan pernah kehabisan pengemarr darri waktu ke waktu, dan itu tidak bisa dipungkiri. karena pada dasarnya selalu ada manusia yang beranjak dewasa dan penasaran dengan video-video dewasa. Anda juga pernah muda to? pasti juga tau hal itu.

1. Tubuh pemeran Film Dewasa Itu lebay deh

Beberapa film genre dewasa memang dibuat dengan sangat hiperbola. Badan pemerannya digambarkan berukuran lebih dari standar. Kalau sudah terlalu sering menonton film macam ini, bisa jadi kamu punya bayangan kalau badan yang bagus itu harus kayak mereka-mereka itu.

Girls, enggak gitu juga kali. Kamu gak harus punya ukuran payudara 59 D biar merasa seksi. Para cowok juga nggak perlu merasa harus ke Mak Erot karena minder. Yang kamu lihat di film itu sudah melalui proses editing, bahkan kadang bintang film dewasa memang khusus melakukan operasi plastik.




2. Persepsi tentang cewek dan cowok seksi

Secara nggak sadar, terlalu sering menonton film porno akan membuatmu punya konstruksi ideal terhadap hal-hal yang membangkitkan insting. Cewek yang bisa bikin cowok naksir itu ya nggak mungkin yang item, rambut pendek, sukanya pakai kaus oblong dan jeans. Begitu pula cowok, kalau kamu perutnya buncit dan gak 6 pack langsung gak PD gitu.

Yang terjadi di kehidupan pasangan sudah menikah gak sedramatis ini kok. Gak percaya? Tengok saja ayah dan ibumu. Mereka punya kekurangan di fisik masing-masing juga kan, tapi tetap bahagia berpuluh-puluh tahun dan bahkan udah punya anak kamu.

3, Hubungan seperti itu kagak perlu sambil akrobat bro...
Untuk menambah kesan dramatis, sutradara film khusus penonton dewasa memang sering menggunakan berbagai posisi aneh dari kitab Kamasutra. Gak lain tujuannya agar filmnya tidak terlihat membosankan dan lebih menarik tentunya.

Kamu tidak perlu belajar senam lantai dulu biar bisa melipat kaki ke kepala agar pasanganmu bahagia. Saat kamu melakukannya dengan orang yang benar-benar kamu cintai semua akan berjalan natural saja kok. Kamu dan pasanganmu akan mengikuti insting kalian, tanpa perlu heboh pindah-pindah posisi kayak baling-baling bambu atau kapal kena badai halilintar.

4. Cewek seksi kagak boleh ada bulunya

Hampir semua bintang perempuan di film biru ditampilkan berkulit mulus tanpa bulu. Bahkan hingga ke bagian tubuhnya yang paling privat sekalipun. Apakah benar kalau cewek memang harus mencukur semua bulu di tubuhnya agar tampak sempurna?

Ternyata gambaran ideal ini justru bisa membahayakan kesehatanmu dan pasangan. Rambut pubik (rambut kemaluan) memiliki fungsi untuk melindungi dirimu dari bakteri yang bisa berpindah lewat udara dan lewat hubungan ranjang. Bekas cukuran yang tidak steril justru bisa jadi medium berpindahnya bakteri Streptococcus, Staphylococcus aureus 

5.Ukuran besar panjang kali keras.

Mayoritas pemain laki-laki di film dewasa digambarkan memiliki ukuran alat vital yang super besar. Pertanyaannya, haruskah kamu punya ukuran fantastis juga demi memiliki kehidupan suami istri yang menyenangkan? Merasa perlu ambil nomor antrean di Mak Erot (padahal mak erot udah meninggal).

Menurut para pria yang sudah menikah dan tentunya sudah merasakan hubungan antara ukuran penis dan kepuasan, ternyata ukuran itu gak begitu penting kok. Secara rata-rata ukuran p3nis pria dewasa saat ereksi adalah sekitar 14,5 cm. Tapi hubungan ranjang kan tidak semata-mata didasarkan pada panjang p3nis. Masih ada hal lain yang lebih menentukan, yaitu kedekatan emosional kamu dengan pasanganmu.

6.Dalam sebuah hubungan kagak perlu terlalu histeris
Orgasme, atau puncak dari hubungan sering digambarkan dengan heboh. Sampai harus teriak-teriak dan meremas apapun yang ada didekatmu. Padahal, dalam kehidupan nyata orgasme katanya gak seheboh itu juga.

Orgasme pria ditandai dengan ejakulasi, atau keluarnya sperma dari p3nis. Sedang orgasme wanita lebih kompleks. Karena gak ada tanda universal bagi mereka. Yang bisa merasakan ya cuma si ceweknya aja. Orgasme juga bukan hal yang wajib terjadi dalam hubungan ranjang. Walau nggak orgasme secara fisik, tapi kalau secara hati dekat ya akan tetap cinta kok.



7.Hubungan bukan sekedar untuk kepuasan nafsu semata

Dalam film biru, hubungan bisa dilakukan dengan siapa saja dan dimana saja. Bahkan sama orang yang baru dikenal. Ini bukan hal normal dalam kehidupan sehari-hari. Kamu nggak akan ketemu tukang tambal ban terus tiba-tiba berakhir di ranjang kan?
Hubungan ranjang membutuhkan cinta, kepercayaan dan kedekatan emosi yang besar.
 Nah, gimana menurutmu? Yang kamu liat memang nggak selamanya benar. Mending mulai sekarang jalani saja kehidupanmu dengan rasa nyaman terhadap kondisi tubuhmu apa adanya. Hmmm, jadi masih mau nerusin kebiasaan nontonin film biru?
 Artikel ini terinspirasi dari tulisan di laman Huffington Post dan telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia

Silahkan Tobat buat anda pengemar film-film dewasa, dan mumpung bulan puasa ayo rajin tarawih, kalau mau taraweih 23 rokaat kagak sampai 10 menit silahkan ikuti

Tips trik shalat tarawih tercepat tidak sampai 10 menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar